Halaman

Halaman

Halaman

Selasa, 13 Maret 2018

Cara Memiliki Sopan Santun

Sopan santun adalah hal yang penting untuk dipelajari. Bertingkah laku sesuai dengan cara yang diterima dan dihargai oleh lingkungan sosial menunjukkan rasa hormat, kepedulian, dan perhatian kepada orang lain. Perilaku yang sangat baik dapat membantu Anda memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang yang Anda kenal, dan orang-orang yang akan Anda temui. Jika Anda ingin memiliki sopan santun, maka Anda harus menguasai etika makan, etika menelepon, serta mempelajari etika dasar, yang meliputi bersikap sopan dan menahan pintu untuk orang lain. Sopan santun membawa rasa hormat kepada orang yang berinteraksi dengan Anda, dan Anda juga mendapat rasa hormat dari orang yang berinteraksi dengan Anda.

1
Etika Dasar

  1. 1
    Praktekkan sikap dasar kesopanan. Katakan "Tolong" dan "Terima kasih," bila harus, bahkan kepada pelayan di McDonald's. Orang lain akan melihat ketika Anda bersikap sopan dan hormat terhadap mereka, dan hal itu adalah sesuatu yang berharga.
    • Selain itu, ucapkan "maafkan saya atau permisi" ketika Anda tidak sengaja menabrak seseorang, atau jika Anda ingin meninggalkan tempat acara sosial untuk sementara.
  2. 2
    Tahan pintu tetap terbuka untuk orang lain. Anda tidak harus menjadi seorang pria untuk menahan pintu tetap terbuka. Jika seseorang akan memasuki pintu segera setelah Anda, berhentilah sejenak dan tahan pintu itu. Katakan "Silakan duluan, tuan/nyonya," jika orang tersebut adalah orang asing; jika bukan, sebutkan namanya sebagai ganti tuan atau nyonya.
    • Jika Anda tidak yakin apakah orang tersebut akan menghargainya jika pintu ditahan atau tidak, tanyakan dengan sopan. Katakan, "Bolehkah saya membukakan pintu untuk Anda?" Hal ini memberikan kesempatan kepada orang tersebut untuk menerima atau menolak.
  3. 3
    Berbicaralah dengan sopan. Jaga volume suara Anda serendah mungkin namun tetap dapat didengar dengan baik oleh orang lain, dan jangan menggunakan bahasa gaul atau tidak baku (misalnya "kayak," "eh," "terus..." dan seterusnya). Ingatlah bahwa orang-orang di sekitar Anda tidak semuanya tuli, sehingga Anda tidak perlu berbicara seakan-akan Anda berteriak. Mereka mungkin berpikir bahwa Anda seorang yang kasar.
    • Jika memungkinkan, cobalah untuk menggunakan pilihan kata yang lebih baik. Misalnya, daripada mengatakan "nongkrong", cobalah untuk mengucapkan "berkumpul".
    • Jangan membicarakan topik yang tidak sopan di depan umum, seperti fungsi tubuh, gosip, lelucon kotor, kata-kata umpatan, atau apapun yang tidak ingin didengar ibu atau seseorang yang Anda sukai untuk keluar dari mulut Anda.
    • Jangan menyela atau menyanggah orang lain ketika ia sedang berbicara. Berlatihlah menjadi pendengar yang baik, dan berbicaralah pada giliran Anda.
  4. 4
    Berikan kursi Anda untuk orang lain di transportasi umum. Jika Anda berada di kereta atau bus yang penuh sesak dan Anda melihat seseorang yang kesulitan untuk berdiri (seperti orang tua, wanita hamil, atau seseorang yang membawa banyak barang), tawarkan tempat duduk Anda untuknya. Mengatakan sesuatu seperti, "Pak, saya akan senang jika Anda mau duduk di kursi saya" dapat membuat situasi menjadi tidak terlalu canggung untuk orang tersebut. Jika ia menolak, bersikaplah murah hati; katakan, "Mohon jangan ragu untuk memberitahu saya jika kamu berubah pikiran."
  5. 5
    Ucapkan selamat kepada orang lain. Ucapkan selamat kepada orang yang baru saja membuat pencapaian yang besar (misalnya kelulusan atau dipromosikan), telah ditambahkan ke dalam keluarganya (seperti menikah atau memiliki anak), ataupun melakukan sesuatu yang patut dipuji. Orang-orang yang Anda sanjung akan terinspirasi dan tersentuh karena Anda. Mereka juga akan melakukan hal ini ketika Anda mencapai sesuatu.
    • Bersikaplah sportif. Ucapkan selamat kepada siapapun yang mengalahkan Anda dalam perlombaan, acara olahraga, pemilihan, atau persaingan lainnya.
  6. 6
    Jadilah pengemudi yang sopan. Mengemudi dengan perilaku yang baik mungkin tampak ketinggalan zaman, namun ini sebenarnya merupakan masalah keselamatan. Coba ikuti saran-saran berikut ini:
    • Jika Anda tiba di sebuah persimpangan, berhentilah, sehingga jika ada pengemudi lain yang tidak paham cara mengemudi yang benar, beri ia tanda agar menghindar dari Anda.
    • Mengalahlah kepada pejalan kaki, dan cobalah untuk memberikan banyak ruang untuk pengendara sepeda. Ingat, kendaraan seberat dua ton Anda jauh lebih berbahaya bagi mereka dibanding Anda, jadi Anda bertanggung jawab untuk mencoba memastikan keamanan semua orang.
    • Jangan mengekor orang lain atau menolak untuk membiarkan mereka menggunakan jalur Anda.
    • Nyalakan lampu sinyal untuk berbelok bahkan jika Anda berpikir tidak ada seorangpun di sekitar Anda – Anda tidak pernah tahu jika ada pejalan kaki atau pengendara sepeda yang tidak bisa Anda lihat.
  7. 7
    Ketahui cara menyapa orang lain. Baik Anda sedang berada dalam situasi yang tidak formal ataupun formal, mengakui keberadaan orang lain adalah nilai dasar dari sopan santun (kelalaian untuk melakukan hal ini dapat dianggap sebagai penghinaan dalam kebanyakan situasi). Berikut ini adalah hal-hal yang harus dilakukan:
    • Jika Anda menyapa seseorang yang Anda kenal sebagai anggota keluarga atau teman dekat, maka itu cukup dengan sebuah salam yang tidak formal. Hal ini dapat sesederhana seperti "Hei, bagaimana kabarmu?"
    • Jika Anda menyapa seorang lansia, rekan bisnis, pemimpin gereja, atau kenalan formal lainnya, tetaplah berbicara dengan bahasa yang resmi kecuali Anda diminta untuk mekakukan yang sebaliknya. Sapalah orang lain menggunakan gelarnya (seperti "Ny. Jones" atau "Pendeta Smith"), atau gunakan "pak" atau "bu". Hindari bahasa gaul seperti "hei" atau "hai", dan cobalah untuk berbicara dengan kalimat yang lengkap. Sesuatu seperti "Halo, Ny. Jones. Bagaimanakah kabar Anda hari ini?" adalah perkataan yang pantas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar